Sabtu, 14 April 2012

Perawatan Mesin Cuci

Lakukan tindakan sederhana dibawah ini untuk menjamin produk Mesin Cuci anda lebih awet dan terjaga dengan baik :
  • Selalu untuk menaikan selang pembuangan dengan cara menggantungkan pengait yang terdapat pada ujung saluran selang ke bagian body mesin cuci disaat unit tidak sedang digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari masuknya binatang-binatang kecil termasuk tikus yang dapat membuat kerusakan pada area di dalam mesin cuci.
  • Selalu untuk meletakan selang pembuangan searah dengan lantai untuk menjamin proses pembuangan air yang lancar. Hal ini untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa buangan air kembali ke dalam unit jika pada saat unit digunakan ujung selang dinaikan ke posisi lebih tinggi dari lubang pembuangan.

Perawatan Microwave

Bagaimana cara untuk menghilangkan bau pada bagian dalam Microwave Oven ?
Campurkan satu gelas air dengan juice dan kulit lemon satu buah di dalam mangkok Microwave Oven.
Kemudian, operasikan Microwave Oven selama 5 menit, lalu bersihkan dan keringkan dengan kain lembut.

Perkakas apa saja yang dilarang untuk digunakan microwave oven :
- Panci dari bahan metal atau piring dengan pegangan dari bahan metal.
- Perkakas dengan aksesoris dari bahan metal.
- Makanan yang dibungkus dengan bahan plastik.
- Piring yang mengandung bahan melamin, karena material tsb mengandung bahan yang dapat menyerap energi dari microwave oven. Penggunaan piring berbahan melamin juga dapat menyebabkan pecahnya piring, serta memperlambat proses pemasakan.

Nabi Syu’aib


Nabi Syu’aib
Kaum Madyam, kaumnya Nabi Syu’aib, adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di sebuah daerah bernama “Ma’an” di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri dari orang-orang kafir tidak mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Mereka mentembah kepada “Aikah” yaitu sebidang padang pasir yang ditumbuhi beberapa pohon dan tanam-tanaman. Cara hidup dan istiadat mereka sudah sgt jauh dari ajaran agama dan pengajaran nabi-nabi sebelum Nabi Syu’aib a.s.
Kemungkaran, kemaksiatan dan tipu menipu dalam pengaulan merupakan perbuatan dan perilaku yang lumrah dan rutin. Kecurangan dan perkhianatan dalam hubungan dagang seperti pemalsuan barang, kecurian dalam takaran dan timbangan menjadi ciri yang sudah sebati dengan diri mereka. Para pedagang dan petani kecil selalu menjadi korban permainan para pedagang-pedagang besar dan para pemilik modal, sehingga dengan demikian yang kaya makin bertambah kekayaannya, sedangkan yang lemah semakin merosot modalnya dan semakin melarat hidupnya.
Sesuai dengan sunnah Allah sejak Adam diturunkan ke bumi bahwa dari waktu ke waktu bila manusia sudah lupakan kepada-Nya dan sudah jauh menyimpang dair ajaran-ajaran nabi-nabi-Nya, dan bila Iblis serta syaitan sudah menguasai sesuatu masyarakat dengan ajaran dan tuntutannya yang menyesatkan maka Allah mengutuskan seorang rasul dan nabi untuk memberi penerangan serta tuntutan kepada mereka agar kembali ke jalan yang lurus dan benar, jalan iman dan tauhid yang bersih dari segala rupa syirik dan persembahan yang bathil.
            Kepada kaum Madyan diutuslah oleh Allah seorang Rasul iaitu Nabi Syu’aib, seorang drp mrk sendiri, sedarah an sedaging dengan mrk. Ia mengajak mereka meninggalkan persembahan kepada Aikah, sebuah benda mati yang tidak bermanfaat atau bermudharat dan sebagai gantinya melakukan persembahan dan sujud kepada Allah Yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi termasuk sebidang tanah yang mereka puja sebagai tuhan mereka.
Nabi Syu’aib kepada mereka agar meninggalkan perbuatan-perbuatan dan kelakukan-kelakuan yang dilarang oleh Allah serta membawa kerugian bagi sesama manusia serta mengakibat kerusakan dan kebinasaan masyarakat. Mereka diajak agar berlaku adil dan jujur terhadap diri sendiri dan terutama terhadap orang lain, meninggalkan perkhianat dan kezaliman serta perbuatan curang dalam hubungan dagang, perampasan hak milik seseorang dan penindasan terhadap orang-orang yang lemah dan miskin.
Diingatkan oleh Nabi Syu’aib akan nikmat Allah dan kurniaan-Nya yang telah memberi mereka tanah subu serta sarana-sarana kemakmuran yang berlimpah-limpah dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan anak cucu yang pesat. Semuanya itu menurut seruan Nabi Syu’aib, patut diimbangi dengan rasa bersyukur dan bersembah kepada Allah Maha Pencipta yang akan melipat gandakan nikmat dan kurnia-Nya kepada orang-orang yang beriman dan bersyukur.
Diingatkan pula Nabi Syu’aib bahwa mrk tidak mahu sedar dan kembali kepada jalan yang benar mengikuti ajaran dan perintah Allah yang dibawanya, nescaya Allah akan mencabut nikmat dan kurnia-Nya kepada mereka, bahkan akan menurunkan azabnya atas mereka di dunia selain seksa dari azab yang menanti mereka kelak di akhirat bila di bangkitkan kembali dari kubur.
Kepada mereka Nabi Syu’aib dikisahkan seksa dan azab yang diturunkan oleh Allah terhadap kaum Nuh, kaum Hud, kaum Saleh dan paling dekat kaum Luth yang kesemua telah menderita dan menjadi binasa akibat kekafiran, keangkuhan dan keengganan mereka mengikuti ajaran serta tuntutan nabi-nabi yang diutus Allah kepada Mereka. Diingatkan oleh Nabi Syu’aib agar mereka beriktibar dan ingat bahwa mereka akan mengalami nasib yang telah dialami oleh kaum-kaum itu jika mereka tetap melakukan persembahan yang bathil serta tetap melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk dan jahat.
Dakwah dan ajakan Nabi Syu’aib disambut oleh mereka terutama penguasa, pembesar serta orang-orang kaya dengan ejekan dan olok-olok. Mereka berkata: “Adakah kerana solatmu, engaku memerintahkan kami menyembah selain apa yang telah kami sembah sepanjang hayat kami. Persembahan mana pula telah dilakukan oleh nenek moyang kami dan diwariskan kepada kami. Dan apakah juga karena solatmu engkau menganjurkan kami meninggalkan cara-cara hidup sehari-hari yang nyata telah membawa kemakmuran dan kebahagian bagi kami bahkan sudah menjadi adat istiadat kami turun temurun. Sungguh kami tidak mengerti apa apa tujuanmu dan apa maksudmu dengan ajaran-ajaran baru yang engkau bawa kepada kami. Sungguh kami menyaksikan kesempurnaan akalmu dan keberesan otakmu!”
Ejekan dan olok-olok mrk didengar dan diterima oleh Syu’aib dengan kesabran dan kelapangan dada. Ia sesekali tidak menyambut kata-kata kasar mereka dengan marah atau membalasnya dengan kata-kata yang kasar pula. Ia bahkan makin bersikap lemah lembut dalam dakwahnya dengan menggugah hati nurani dan akal mereka supaya memikirkan dan merenungkan apa yang dikatakan dan dinasihatkan kepada mereka. Dan sesekali ia menonjolkan hubungan darah dan kekeluargaannya dengan mereka, sebagai jaminan bahwa ia menghendaki perbaikan bagi hidup mereka di dunia dan akhirat dan bukan sebaliknya. Ia tidak mengharapkan sesuatu balas jasa atas usaha dakwahnya. Ia tidak pula memerlukan kedudukan atau menginginkan kehormatan bagi dirinya dari kaumnya. Ia akan cukup merasa puas jika kaumnya kembali kepada jalan Allah, masyarakatnya akan menjadi masyarakat yang bersih dari segala kemaksiatan dan adt-istiadat yang buruk. Ia akan menerima upahnya dari Allah yang telah mengutuskannya sebagai rasul yang dibebani amanat untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kaumnya sendiri.
Kaum Syu’aib akhirnya merasa jengkel dan jemu melihat Nabi Syu’aib tidak henti-hentinya berdakwah bertabligh pada setiap kesempatan dan di mana saja ia menemui orang berkumpul. Penghinaan dan ancaman dilontar kepada Nabi Syu’aib dan para pengikutnya akan diusir dan akan dikeluarkan dari Madyan jika mereka mahu menghentikan dakwahnya atau tidak mahu mengikuti agama adn cara-cara hidup mereka.
Berkata mereka kepada Nabi Syu’aib dengan nada mengejek: “Kami tidak mengerti apa yang kamu katakan. Nasihat-nasihatmu tidak mempunyai tempat di dalam hati dan kalbu kami. Engkau adalah seorang yang lemah fizikalnya, rendah kedudukan dalam pengaulan maka tidak mungkin engkau dapat mempengaruhi atau memimpin kami yang berfizikal lebih kuat dan berkedudukan yang lebih tinggi drpmu. Cuba tidak kerana kerabatmu yang kami segani dan hormati, nescaya engkau telah kami rejam dan sisihkan dari pengaulan kami.”
Nabi Syu’aib menjawab: “aku tidak akan hentikan dakwahku kepada risalah Allah yang telah diamanahkan kepadaku dan jgnlah kamu mengharapkan bahwa aku mahupun para pengikutku akan kembali mengikuti agamamu dan adt-istiadatmu setelah Allah memberi hidayahnya kepada kami. Pelindunganku adalah Allah Yang Maha Berkuasa dan bukan sanad kerabatku, Dialah yang memberi tugas kepadaku dan Dia pula akan melindungiku dari segala gangguan dan ancaman. Adakah sanak saudaraku yang engkau lebih segani drp Allah yang Maha Berkuasa?”
Sejak berdakwah dan bertabligh menyampaikan risalah Allah kepada kaum Madyan, Nabi Syu’aib berhasil menyedarkan hanya sebahagian kecil dari kaumnya, sedang bahagian yang terbesar masih tertutup hatinya bagi cahaya iman dan tauhid yang diajar oleh beliau. Mereka tetap berkeras kepala mempertahankan tradisi, adt-istiadat dan agama yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Itulah alasan mereka satu-satunya yang mereka kemukakan untuk menolak ajaran Nabi Syu’aib dan itulah benteng mereka satu-satunya tempat mereka berlindung dari serangan Nabi Syu’aib atas persembahan mereka yang bathil dan adat pengaulan mereka yang mungkar dan sesat. Di samping itu jika mereka sudah merasa tidak berdaya menghadapi keterangan-keterangan Nabi Syu’aib yang didukung dengan dahlil dan bukti yang nyata kebenaran, mereka lalu melemparkan tuduhan-tuduhan kosong seolah-olah Nabi adalah tukang sihir dan ahli sulap yang ulung. Mereka telah berani menentang Nabi Syu’aib untuk membuktikan kebenaran risalahnya dengan memdatangkan bencana dari Allah yang ia sembah dan menganjurkan orang menyembah-Nya pula.
Mendengar tentangan kaumnya yang menandakan hati mereka telah tertutup rapat-rapat bagi sinar agama dan wahyu yang ia bawa dan bahwa tiada harapan lagi akan menarik mereka ke jalan yang lurus serta mengangkat mereka dari lembah syirik dan kemaksiatan serta pergaulan buruk, maka bermohonlah Nabi Syu’aib kepada Allah agak menurunkan azzab seksanya kepada kaum Madyan bahwa wujud-Nya serta menentang kekuasaannya untuk menjadi ibrah dan peringatan bagi generasi-generasi yang mendatang.
Allah Yang Maha berkuasa berkenan menerima permohonan dan doa Syu’aib, maka diturunkanlah lebih dahulu di atas mereka hawa udara yang sangat panas yang mengeringkan kerongkongan karena dahaga yang tidak dapat dihilangkan dengan air dan membakar kulit yang tidak dapat diubati dengan berteduh di bawah atap rumah atau pohon-pohon.
Di dalam keadaan mrk yang sedang bingung, panik berlari-lari ke sana ke mari, mencari perlindungan dari terik panasnya matahari yang membakar kulit dan dari rasa dahaga karena keringnya kerongkong tiba-tiba terlihat di atas kepala mereka gumpalan awan hitam yang tebal, lalu berlarilah mereka ingin berteduh dibawahnya. Namun setelah mereka berada di bawah awan hitam itu seraya berdesak-desak dan berjejal-jejal, jatuhlah ke atas kepala mereka percikan api dari jurusan awan hitam itu diiringi oleh suara petir dan gemuruh ledakan dahsyat sementara bumi di bawah mereka bergoyang dengan kuatnya menjadikan mereka berjatuhan, tertimbun satu di bawah yang lain dan melayanglah jiwa mereka dengan serta-merta.
            Nabi Syu’aib merasa sedih atas kejadian yang menimpa kaumnya dan berkata kepada para pengikutnya yang telah beriman: “Aku telah sampaikan kepada mrk risalah Allah, menasihati dan mengajak mereka agar meninggalkan perbuatan-perbuatan mungkar serta persembahan bathil mereka dan aku telah memperingatkan mereka akan datangnya seksaan Allah bila mereka tetap berkeras hati, menutup telinga mereka terhadap suara kebenaran ajaran-ajaran Allah yang aku bawa, namun mereka tidak menghiraukan nasihatku dan tidak mempercayai peringatanku. Karenanya tidak patutlah aku bersedih hati atas terjadinya bencana yang telah membinasakan kaumku yang kafir itu.’ 


Aneka Ramuan Obat - obatan


Aneka Obat - obatan
*Demam Berdarah
Adapun ramuan itu adalah Daun pepaya tua (2 lembar), Kunyit (3 - 4 buah), Temu ireng (2 - 3 buah), Daun meniran (3 - 4 pohon : banyak tumbuh ditempat yang lembab,daunnya mirip daun duri yang ketika tersentuh kemudian menutup, tapi dibalik daun itu ada bintik bintik sebesar menir (beras), Garam secukupnya.
Dicuci bersih, diblender, berikan air segelas, diperas dan diminum setiap 4 jam sampai pulih. Ramuan ini tidak ada effek sampingan.
Fungsi masing masing ramuan.
1. Daun pepaya, untuk membunuh virus
2. Kunyit sebagai anti biotik
3. Temu ireng menyembuhkan luka lambung, sekaligus menaikkan nafsu makan
4. Daun meniran untuk menaikkan trombosit.
5. Garam untuk menaikkan tekanan darah.
atau 1 buah Daun Pepaya, 1 genggam pohon meniran (kurang lebih 5 - 6 pohon), 1 ruas (ibu jari), 1 kunyit hitam, 1 ruas (ibu jari) kunyit kuning, 1 ujung sendok teh garam dapur, air matang 500 ml
Cara pembuatan : Semua bahan ditumbuk, Air matang dituang kedalam hasil tumbukan, Hasil tumbukan diperas, sarinya ditampung di tempat yang bersih dan diberi garam dapur, aduk garam dapur sampai larut
Ramuan ini diminum sehari 3 kali sesudah makan, 500 ml ramuan cukup untuk 3 kali minum, jangan lupa sediakan segelas air putih yang langsung diminum setelah meminum ramuan ini, karena ramuan ini rasanya pahit sekali dan asin juga agak berbau.
Efek sampingan dari ramuan diatas : penderita sakit akan merasa haus sekali dan lapar sekali sesaat setelah meminum ramuan ini.
Bila anda hanya ingin menambah jumlah trombosit di dalam tubuh anda, anda juga bisa membuat ramuan berikut ini : 2 sendok makan angkak (seperti beras atau ketan yg berwarna merah dan biasanya tersedia di pasar atau di supermarket deretan bumbu-bumbu Cina), 2 gelas air rebus sampai mendidih dan menjadi hanya 1 gelas. Dinginkan lalu minum atau ramuan diatas tanpa pohon meniran : daun pepaya, kunyit kuning, kunyit hitam, garam dan air.
* Penurun panas, batuk, dan pilek
Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu.Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.
* Perut kembung
Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
* Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.
* Muntah-muntah
Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
* Batuk
Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.
* Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
* Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.
* Batuk berlendir
Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
* Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.
* Mata bintitan
Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.
* Mata merah
Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.
* Sariawan
Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.
* Tak nafsu makan
Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.
Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. "Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.
Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari
* Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.
* Benjol karena benturan
Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.
Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.
* Keringat buntet
Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.
* Congekan
Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.
* Panu
Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
* Koreng atau borok kepala
Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala. Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
* Sakit gig
Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.
* Digigit nyamuk
Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.
* Asma
Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
* Luka-luka berdarah
Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.
* Keracunan
Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.
* Biduran atau kaligata
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.